Kecanduan Game Online Jadi Penyebab Anak Nekat Lakukan Aksi Kriminal, Ini 3 Faktanya
Pada Senin, 10 Januari 2022, seorang bocah bernama Rian (9), ditemukan tewas di dalam Hutan Wanayasa, Banjarnegara. Mayat korban ditemukan tersangkut pada pohon di sebuah jurang sedalam 200 meter yang jaraknya sekitar 2 km dari permukiman terdekat.
Usai diautopsi, kepulangan jenazah Rian disambut isak tangis keluarga serta ratusan warga Desa Wanayasa. Bahkan ada seorang anggota keluarganya yang menjerit histeris melihat tubuh Rian yang telah terbungkus kain kafan.
Tak hanya kasus pembunuhan bocah di Banjarnegara, akhir-akhir ini kasus kriminalitas yang dilakukan anak di bawah umur usia remaja justru meningkat. Penyebabnya adalah karena kecanduan main game online. Lalu mengapa hal itu bisa terjadi?
Kasus Kriminalitas Anak Akibat Kecanduan Main Game Online
Selain kasus di Banjarnegara, ada pula kasus seorang bocah berusia 12 tahun di Baubau, Sulawesi Tenggara, yang membobol sebuah apotek dan meraup uang Rp 1,5 juta. Aksi bocah itu terekam jelas oleh kamera CCTV. Uang itu akan digunakan pelaku untuk bermain judi game online.
Ada pula kasus dua anak panti asuhan di Madiun, nekat menjadi pencuri. Tak tanggung-tanggung, selama tiga tahun, remaja berusia 13 tahun dan 17 tahun itu berhasil mencuri uang hingga Rp100 juta milik Panti Asuhan. Uang sebanyak itu digunakan untuk membeli voucher game online hingga barang mewah lainnya.
Penyakit Mental
Badan kesehatan dunia WHO telah memasukkan kecanduan main game online sebagai penyakit mental pada anak. Mengenai hal ini, Psikolog Anak dan Remaja, Firesta Farizal mengatakan bahwa otak anak-anak dan remaja belum berkembang dengan matang, terutama bagian otak depan yang berfungsi membuat perencanaan, berpikir secara logis, serta mengontrol perilaku.
“Jadi tujuan utama saat sudah bermain game online https://www.outputmath.com/ adalah bagaimana caranya agar dia bisa main terus. Sehingga mereka tidak cukup bisa menggunakan logika mereka dan kemampuan berpikir mereka untuk melihat sebetulnya ada hal lain yang lebih penting,” kata Firesta dikutip dari YouTube Liputan 6 SCTV pada Kamis (10/2).
Cara agar Anak Tidak Kecanduan Game Online
Dilansir dari kanal YouTube Liputan 6 SCTV, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar anak tidak kecanduan game online. Yang paling adalah peran serta orang tua untuk menghindarkan anak tidak bermain game online keseringan. Dalam hal ini, orang tua harus bisa menyeleksi permainan apa yang boleh dan tidak boleh dimainkan anak.
Selain itu tentukan pula kapan anak boleh bermain game dan berapa lama durasinya. Dan yang terakhir adalah orang tua harus konsisten dalam menerapkan aturan demi menyelamatkan masa depan anak. [shr]